Kitab Qiroatur Rosyidah merupakan salah satu kitab lawas yang biasa dikaji oleh santri - santri pondok pesantren se-Indonesia, kitab ini dikarang oleh Ky. Ali Umar dan Ky. Abdul Fatah Shobri. Kitab ini berisi tentang kosa kata bahasa arab yang disertai dengan gambar, kitab ini dikarang untuk membantu para murid dalam belajar menulis dan membaca. Akan tetapi di zaman milenial seperti sekarang, kitab seperti ini sudah jarang dipelajari dan dikaji. Bismillahirrohmanirrohim kami akan sedikit menyampaikan isi dari kitab Qiroatur Rosyidah, semoga dapat bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Amiin
Filosofi Bunga Mawar
Siapa yang tidak tau bunga mawar?, bunga yang berwarna merah, sangat indah dan harum, menunjukkan betapa agungnya kebesaran Allah SWT. dalam Kitab Qiroatur Rosyidah terdapat salah satu bab yang menerangkan bunga mawar, disitu disebutkan ada seseorang bernama Ali yang dikirimi bunga mawar oleh saudaranya, akan tetapi bunga tersebut sudah kering / layu. kemudian ada cerita menarik didalamnya yang dapat kita ambil hikmah atau pelajaran dari cerita tersebut.
Disebutkan bunga mawar itu layu kemudian oleh Ali dirawat, disirami setiap hari sehingga bunga tersebut kembali hijau dan mekar bunganya. dari situ bisa digambarkan sebagai kehidupan kita di dunia ini. bisa dibilang kita adalah bunga yang layu, seseorang yang tidak memiliki apa - apa, tidak berpengetahuan, kurang dalam ngawulo kepada Allah SWT, akan tetapi apabila kita disiram dan dirawat, dalam artian kita terus diberi ilmu pengetahuan serta pelajaran, lambat laun kita akan menjadi subur, menjadi pribadi yang berkembang baik dari segi intelektual maupun akhlak serta ketaatan kepada yang maha kuasa
kita akan mekar, meski harus dengan proses yang panjang serta melelahkan, akan tetapi dengan kesabaran dan keikhlasan kita akan menjadi pribadi yang unggul seperti halnya bunga mawar yang indah serta disukai banyak orang. begitu pula sebaliknya, apabila bunga tersebut tidak dirawat dan disirami, maka bunga itu akan layu. kita sebagai hamba yang hina, apabila tidak mendapat petunjuk dari Allah untuk menuntut ilmu serta beribadah kepada-Nya, hati dan pribadi kita akan mati serta sulit dalam menggapai ridho-Nya.
Nah oleh sebab itu marilah kita menambah kedekatan serta ketaqwaan kepada Allah SWT, supaya kita dapat mendapat hidayah serta mendapat siraman rohani dari hamba - hamba-Nya yang telah mendapat kepercayaan menyebarkan agama Allah. Amiin ya Robbal Alamin
0 Komentar