Menjadi santri merupakah jalan hidup, karena tidak semua orang mau menuntut ilmu di pondok pesantren, dan yaaa karena memang tidak mudah berada di lingkungan pesantren. Yang semula apa - apa mengandalkan orang tua, di pondok pesantren, setiap individu dituntut mandiri jauh dari orang tua. Ada yang dari luar kota bahkan luar provinsi begitu jauh dari orang tua.
Pada awalnya, mungkin tidak terbesit keinginan untuk jauh dari orang tua, akan tetapi karena tujuan mulia, yaaaa dilakoni saja. Pastinya semua merasakan, bagaimana rasanya jauh dari orang yang kita sayang, rasanya lemah, letih, lesu dan koyo gak ndue semangat urip. Kangen pastinya, rindu suasana rumah, rindu vibes kampung halaman dan lain sebagainya.
Terlebih lagi, awal - awal mondok selama 40 hari tidak boleh dijenguk....
Lhooo kenapa kok tidak boleh dijenguk sebelum 40 hari....???
Ya pastinya ada tujuannya, tujuan dari santri baru tidak boleh dijenguk sebelum 40 hari karena mengikuti tindak lampah nabi Musa as, beliau berkholwat di gunung selama 40 hari, tujuannya agar beliau dapat taqorrub dengan Allah SWT sehingga dapat melupakan hingar bingar dunia, baru setelah 40 hari, Allah SWT menemui nabi Musa as dan memberikan wahyu berupa kitab taurat.
Hal inilah yang coba diterapkan pada para santri baru, mereka diharapkan tidak dijenguk, tidak pulang agar mereka betah dulu di pondok, melupakan keadaan rumah, melupakan apa - apa yang dapat mengganggu niat suci para santri untuk menuntut ilmu, baru setelah 40 hari mereka boleh dijenguk dan melepas rindu supaya mereka merasakan manisnya kenikmatan yang didahului kesusahpayahan dan kesedihan
0 Komentar